Feeling left behind

 



    Pikiran yang sedang berantakan pun mencoba mengistirahatkan diri dari tugas-tugas yang sudah menumpuk, melihat video-video dan scrolling socmed menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan untuk me refresh otak, tiba-tiba saja sebuah notifikasi muncul dibagian atas layar hp, saat ku lihat, teman ku ternyata memberiku pesan, di bukalah pesan itu, teman ku mengirimkan sebuah link, dan ku buka lah link itu yang mengarah ke instagram, terlihat sebuah poster yang bertuliskan "Hasil Seleksi Cakru eSKa Radio" ku slide poster itu, tercantum nama-nama yang huruf abjad depan nya sudah berurutan dari A sampai huruf dibawahnya, ku baca satu persatu nama dengan sekama, tetapi setelah ku lihat nama-nama itu sampai pada abjad Z, nama ku tak telihat, akan tetapi  aku terus melihat daftar nama itu berulang kali, berasumsi bahwa aku kurang detail mencarinya, ternyata hasilnya nihil, nama ku yang berawlkan huruf A dan diikuti huruf y, tak tertulis di poster pengumungan itu, hal itu menandakan seseuatu yang buruk terjadi kepada ku, sontak dunia ku serasa berhenti, kaget, panik, sedih, marah, semua tercampur dalam perasaan ku saat itu. 

Satu kata pun tak bisa terlontarkan dari mulutku-speachless, seakan ini hanya mimpi, tak terima akan apa yang baru saja terjadi, rasanya ingin sekali ku teriak dan menangis tetapi hari sudah sangat hening, dan air mata ku tak ingin melihat dunia luar. Ku simpan hp ku di kasur, dan melihat atap kamar, banyak sekali hal yang ingin ku pikirkan tetapi otak ku seolah tak mampu menampung semua beban pikiran itu, di padu dengan dengan semua hal yang kurasakan berkecamuk. Ku buyarkan pikiran kosong itu dan ku lihat  laptop yang masih terbuka, aku pun langsung bangun dari lamunan dan mulai menatap layar laptop lagi yang berisikan kumpulan kata-kata di microsoft word, otak ku berusaha untuk memikirkan sesuatu, tapi tak ada satu hal pun yan muncul, ku rebahkan kembali badan, sampai ketika keesokan paginya datang.

Aku bersiap untuk mengikuti kelas, rasanya tak ingin beranjak dari tempat tidur dan berjalan menyusuri kampus yang menanjak itu, tetapi untungnya kelas tak jadi dilaksanakan karena dosen mempunyai urusan mendadak. Aku yang selalu melamun itu pun mencoba mengalihkannya dengan ikut berkumpul bersama teman-teman, ya, hal itu berhasil membuat diriku lupa akan apa yang terjadi semalam, akan tetapi setelah aku pulang dan kembali ke kamar, semua kebahagiaan itu seketika menghilang, tubuhku juga kembali lemas.

Lalu saat kurebahkan diriku di kasur, air mata tiba-tiba keluar, tak tau apa yang membuatku menangis, akan tetapi hati ku rasanya sesak dan pikiran ku sudah ingin meledak, aku menangis sejadi-jadinya, ya, ,mungkin itu tangisan paling menyesakkan yang pernah aku rasakan selama kepindahan ku ke bandung.

Tangisan itu bukan hanya karena aku merasa gagal dan putus asa akan tetapi ketika ku lihat video orang-orang kesayangan ku yaitu Bangtan, aku juga merasa aku sendirian, aku tak tau akan mencari pertolongan ke siapa juga mereka tak lagi berkarya. Mereka akan meninggalkan ku sendirian sedangkan aku belum mempunyai siapapun untuk menjadi pengganti.

Rasa akan ditinggalkan itu adalah hal yang paling menyakitkan, tiap hari aku membandingkan diriku dengan orang lain, melihat orang-orang sekitar yang menjalani hidupnya dengan lancar membuatku sesak, merasa dunia ini tak adil.

Tak ada tekanan dari orang tua ku atau orang-orang sekitar, akan tetapi aku merasakan adanya tekanan baik dalam diriku atau orang lain karena harapan yang mereka buat untukku. Tekanan dari sebuah keadaan bahwa aku harapan terakhir mereka dan sumber kebahagiaan terakhir mereka.

Rasa ketertinggalan ini sulit dihilangkan sampai suatu hari aku bertemu dengan temanku, tadinya kita tak berniat untuk bercerita akan tetapi ia memulainya, ia menceritakan apa yang ia rasakan, aku yang tak mudah berterus terang kepada orang lain pun ikut mencurahkan keluh kesah ku setelah mendengar apa yang telah ia lalui sebelum ia bertemu dengan ku, ia hebat, ia sangat kuat, aku tak tahu mengapa ia sangat kuat.

Akan tetapi, berkat kisah hidupnya aku jadi mempunyai harapan lagi, tak secepat itu, tetapi perlahan aku mulai memiliki semangat hidup, ketika melihat Bangtan pun aku tak sedih, malah aku semakin bersemangat untuk bertemu mereka.

Masa-masa terpuruk akan selalu ada di halaman hidup kalian, tetapi kita tak bisa melewatkan halaman itu. So please be strong and if u need someone to talk, just send me a massage:)